Rabu, 05 April 2017

Memori dan Peristiwa

Pada sahabat pembaca setia,
Kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai memori secara etimologi, memori atau memory (Inggris), adalah keberadaan tentang pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat yang dapat menyimpan dan merekam informasi.
Ilmu psikologi mendefenisikan memori sebagai sebuah proses pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi (retrieval) oleh manusia dan organisme lainnya. Pengkodean berkaitan dengan persepsi awal dan pengenalan.Menurut perspektif psikologi kognitif bahwa memori atau ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan yaitu : menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan.Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada  manusia ini berarti ada suatu indikasi bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami.
Memori juga berarti ingatan yang mempunyai arti lebih luas yaitu:

1. Apa yang diingat, yang terbayang di pikiran sepanjang ingatan.
2. Alat atau daya batin untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah            diketahui (dipahami atau dipelajari).
3. Pikiran, dalam arti angan-angan, kesadaran.
4. Apa yang terbit di hati, seperti niat atau cita-cita.


JENIS-JENIS MEMORI

Teori tentang memori yang melibatkan Proses Encoding, Storage, dan Retrival ini paling banyak disetujui oleh para ahli. Teori yang umum digunakan adalah teori Information-Processing. Teori ini dikembangkan oleh Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (1968) menurut teori mereka, memori juga melalui Proses Encoding, Storage, dan Retrival. Namun dalam proses tersebut juga terlibat pula tiga sistem memori yang berbeda, yaitu memori sensorik, memori jangka pendek (Short-Term Memory), memori jangka panjang (Long-Term Memory).     


1. Memori SensorisMemori sensoris berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera kita. Proses memori sensoris dapat dikatakan sebagai proses penyimpanan melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat pendek.a. Encoding dalam memori sensorisPada saat mata kita melihat sesuatu, atau telinga kita mendengar sesuatu, informasi dari indera-indera itu akan diubah dalam bentuk impuls-impuls neutral dan dihantarkan ke bagian-bagian tertentu dari otak.b. Storage dalam memori sensorisMemori sensoris ternyata mempunyai kapasitas penyimpanan informasi yang amat besar, tetapi  yang disimpan tersebut cepat sekali menghilang.

2. Memori Jangka PendekMemori jangka pendek (Short Term Memory) atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama memori tersebut masih dibutuhkan.a. Encoding dalam memori jangka pendek        Mula-mula akan berlangsung proses encoding seperti memori sensoris, akan tetapi informasi yang telah diterima oleh otak kemudian dikenal oleh suatu proses yang disebut control processes, yaitu suatu proses yang mengatur laju dan mengalirnya informasi.b. Storage dalam memori jangka pendek        Kapasitas dalam memori jangka pendek sangat terbatas untuk menyimpan sejumlah informasi dalam jangka waktu tertentu. Kapasitas itu dapat dilihat dengan percobaan yang disebut dengan memory span task.c. Retrieval dalam memori jangka pendek        Kapasitas memori jangka pendek sangat terbatas. Oleh karena itu proses mengingat dalam memori jangka pendek tidak membutuhkan waktu yang lama. Ada dua cara mengingat dalam memori jangka pendek, yaitu :1) Parallel Search2) Serial Search

3.  Memori Jangka Panjang  Memori jangka panjang (Long Term Memory) adalah suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen. a. Encoding dalam memori jangka panjangProsesnya hampir sama dengan memori jangka pendek hanya untuk memori jangka panjang perlu dilakukan proses selanjutnya yaitu semantic atau imagery coding. Dalam proses ini data dianalisis lebih jauh lagi.b. Storage dalam memori jangka panjangProses encoding dalam memori ini dilakukan dengan penyaringan berdasarkan arti dari informasi bagi individu tersebut. Oleh karena itu penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen. Selain daripada itu, kapasitasnya besar sehingga dapat menyimpan informasi yang sangat banyak. Meskipun demikian, memori bekerja secara efisien yaitu dengan jalan me-reorganisasi informasi yang diterima. Reorganisasi ini erat kaitannya dengan proses retrieval informasi.c. Retrieval dalam memori jangka panjang      Penyimpanan memori ini sangat terorganisir, organisasi ini besar faedahnya karena kapasitas memorinya luar biasa besarnya. Informasi yang tersimpan sifatnya terorganisasi, maka bila diberi petunjuk, maka proses mengingatnya hanya berlangsung beberapa detik saja.

Contoh Kasus

Pada contoh kasus dalam memori saya akan membahas suatu peristiwa atau bisa disebut pengalaman saya saat SMA tepatnya saat kelas XIl, pada peristiwa itu teman saya sering melupakan hal kecil yang berdampak besar, salah satunya dia lupa menaruh konci motor. Dalam memori dia atau ingatannya dirinya menaruh konci tersebut di dalam tas namun pada kenyataanya konci motor tersebut tergeletak di kolong meja belajar, dirinya sempat panik karena hal tersebut hingga melaporkan ke satpam sekolah namun yang di bingungkan dia sering mengulang hal tersebut.

Analisa

Perisiwa tersebut menjelaskan seseorang yang lupa menaruh konci motornya, dalam memori dia telah menaruh di dalam tas namun konci motor tersebut berada di kolong meja belajar ini merupsakan jenis Memori sensoris berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera kita. Proses memori sensoris dapat dikatakan sebagai proses penyimpanan melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat pendek.

Semoga tulisan saya kali ini mengenai memori dalam psikoloi dapat bermanfaat untuk rekan-rekan.

salam, Vincentius Gioveni.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar